Semarak HUT ke-55 Desa Kemuning: Terbangkan Balon Udara sampai Omset Wisata Tembus 800 juta dalam Sebulan!

Layanan Digitalisasi

Gebyar Wisata Kemuning merupakan rangkaian acara penyambutan ulang tahun Desa Kemuning untuk meningkatkan literasi digital masyarakat desa dan mendorong kebiasaan baru agar masyarakat desa dapat lebih adaptif terhadap layanan digitalisasi. Kegiatan pendampingan ini berfokus untuk meningkatkan literasi digital bagi pengelola wisata dan membantu desa dalam mengelola lokasi wisata dengan mengoptimalkan penggunaan layanan loket elektronik. 

Melalui solusi loket elektronik SVN ini, pemerintah desa dapat melihat transaksi ekonomi yang berputar di desa dalam sektor pariwisata. Sedangkan untuk pengelola wisata dapat memonitor omset yang didapat serta mengelola bagi hasil untuk tour guide yang bertugas. Bagi para wisatawan, dapat lebih mudah melakukan pembelian tiket masuk area wisata karena adanya ketersediaan pembayaran cash maupun melalui digital wallet. 

SVN melakukan pendampingan kegiatan ini di Kemuning, Jawa Tengah untuk turut menyemarakkan HUT ke-55 Desa Kemuning. Desa Kemuning sendiri merupakan salah satu desa piloting SVN yang memiliki keunggulan dalam sektor pariwisata. Warga Desa Kemuning pun selalu antusias dalam menyambut wisatawan. Dalam Gebyar Wisata Kemuning kali ini, terdapat 12 lokasi wisata dan 17 loket wisata yang ikut serta menyemarakkan ramainya kegiatan.

Gebyar Wisata Kemuning berlangsung selama 1 (satu) bulan, mulai dari tanggal 14 September – 13 Oktober 2022. Selain untuk meningkatkan literasi dan menambah wawasan terkait loket digital, program Gebyar Wisata Kemuning juga memiliki beberapa manfaat lain yang dapat dijadikan sebagai contoh dari salah satu program Growth Hacking yang sukses. Hal ini dikarenakan, Gebyar Wisata Kemuning terbukti menaikkan omset dan merupakan bentuk apresiasi terhadap warga Desa Kemuning sebagai pengguna layanan SVN.

Terdapat 5 loket wisata yang mencapai total omset dan mendapatkan rewards berupa handphone dan monitor. Berikut adalah pemenang dari Gebyar Wisata Kemuning:

  1. Jeep Adventure dengan total omset Rp226,200,000.
  2. Green Kemuning dengan total omset Rp189,710,000.
  3. Homestay dengan total omset Rp153,800,000.
  4. Explore Kemuning dengan total omset Rp142,565,000.
  5. Jelajah Kemuning dengan total omset Rp88,050,000.

Kriteria pemenang kategori omset terbanyak ini didasarkan oleh berapa banyak omset yang didapatkan oleh tempat wisata. 

Smart Village Nusantara akan terus hadir untuk mendampingi seluruh desa serta masyarakatnya dalam upaya untuk memajukan desa melalui solusi digitalisasi. Harapannya, program pendampingan edukatif seperti Gebyar Wisata Kemuning ini akan terus meningkatkan kesadaran masyarakat desa akan manfaat dari solusi digitalisasi.

Baca juga layanan digitalisasi lainnya di Perayaan Hari Jadi Ke-93 Sebagai Awal Mula Digitalisasi Desa di Kalurahan Patuk, Yogyakarta

Sinar dari Desa Terpencil Sambirejo

#SohibDigital pernah dengar kisah suatu desa yang dulunya terpuruk sebagai wilayah miskin dan saat ini menjadi desa yang memiliki segudang potensi ekonomi? Nah, hal itu dialami oleh Desa Sambirejo yang terletak di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman.

Wajar memang, letak desa yang terpencil sekaligus kondisi lahan yang kurang subur menjadi penyebab Desa Sambirejo kurang diperhatikan oleh masyarakat maupun pemerintah. Tapi, jika kalian sekarang ke sana, semua telah berubah. Warga telah menemukan nilai ekonomi yang ada di daerahnya bahkan menggarapnya dengan sangat optimal. Sebelumnya, warga hanya memanfaatkan kekayaan alam dengan menambang batu alam. Semenjak operasi penambangan dihentikan, jenis usaha dan profesi baru mulai bermunculan. Ini diakibatkan oleh meleknya warga sekitar pada warisan dan cagar budaya yang terpendam di tanah kelahiran mereka.

Batu alam yang ada di Sambirejo berkat dampak lahar dari gunung merapi tidak selalu tersedia. Seiring berjalannya waktu, batu-batu tersebut lama-kelamaan akan terkikis dan habis. Meskipun pengelolaan tambang batu alam sudah dimulai sejak zaman nenek moyang, akan tetapi warga tidak bisa menampik bahwa ketersediaanya terus menyusut.

Oleh karena itu warga Sambirejo memutar otak untuk beralih dan meninggalkan jejak artefak nenek moyangnya. Tetapi warga tetap mencari cara untuk bisa menghasilkan sesuatu yang ekonomis bagi masyarakat. Batu alam dikelola menjadi sebuah kerajinan yang menambah nilai jual dan hal tersebut juga membuat batu alam tidak akan cepat terkikis habis. Limbah yang dihasilkan dari pemotongan batu alam juga dapat dimanfaatkan menjadi pasir. Sehingga untuk pengrajin batu alam tidak akan ada dampak dari limbah yang digunakan.

sumber: travel kompas

Tidak berhenti disitu, warga membentuk batu alam dan menjadikannya sebuah destinasi wisata bernama Tebing Breksi. Destinasi wisata Tebing Breksi dari bekas penambangan batu alam ternyata memiliki panorama yang sangat indah. Hal ini berdampak sangat baik untuk warga sekitar jika dilihat dari peningkatan jumlah pengunjung yang berkunjung ke Tebing Breksi dari tahun ke tahun. Selain itu, Desa Sambirejo sedari dulu memiliki warisan sejarah seperti Candi Ijo, Candi Barong, Candi Nigiri, dan Candi Duwung, hingga Sumur Bandung.

Jangan heran jika destinasi tersebut bisa bersaing dengan destinasi lain sekitaran DI Yogyakarta seperti jalan Malioboro dan Candi Borobudur. Pasalnya warga dan jajaran pejabat daerah sangat antusias untuk mengembangkan bisnis pariwisata di desa Sambirejo. Desa Sambirejo mendapat dukungan dari Pemerintahan Daerah dan juga Investor. Contohnya semenjak mendapatkan juara sebagai desa BRIlian, Bank BRI dengan senang hati mendampingi warga untuk memajukan desanya. Pendampingan dilakukan melalui literasi bisnis yang mencakup peningkatan kapasitas manajerial, legalitas, budaya inovasi, pemahaman industri dan pasar, kepemimpinan, pola pikir jangka panjang, dan skala usaha serta diberikan support untuk para pelaku UMKM.

Direktur Jenderal Bina Pemerintah Desa Kementerian Dalam Negeri, Dr. Yusharto Huntoyungo, M.Pd pada tanggal 6 maret 2022, mendatangi Desa Sambirejo untuk melakukan peninjauan kembali proyek Desa Digital. Pada pembukaan acara, Dr. Yusharto Huntoyungo, M.Pd menyampaikan bahwa Kelurahan Sambirejo sudah memaksimalkan penataan infrastruktur tingkat desa terutama dalam hal digitalisasi.

Pada program yang didalangi Kemkominfo melalui Direktorat Layanan Aplikasi Informatika, Desa Sambirejo masuk sebagai salah satu desa yang diikutsertakan. Dengan begitu, operator dan pemerintahan Desa Sambirejo mendapat bimbingan teknis terkait layanan dan teknologi yang berbasis online/digital. Kini untuk mendapat informasi terkait Desa Sambirejo, siapapun bisa mengaksesnya dengan satu kali klik di laman portal Smart Village Nusantara. Selama ini, Desa Sambirejo telah mengoptimalkan digitalisasi bersama Smart Village Nusantara Telkom, diantaranya menggunakan aplikasi, website, dan media sosial.

Kemenparekraf juga ikut andil dalam membangun perkembangan Desa Sambirejo. Dengan mengadakan kegiatan Literasi Keuangan Desa Wisata, meningkatkan PDB Pariwisata, devisa, dan nilai ekspor. Melalui usaha parawisata dan ekonomi kreatif, penting menerapkan pengetahuan dalam mengelola keuangan desa wisata. 


Bangkit dari keterpurukan, tekad, dan usaha lainya yang dilakukan segenap warga Desa Sambirejo harus jadi tauladan untuk desa-desa lainnya. Selalu ada alternatif dari segala kebuntuan dan keterbatasan. Desa yang dulunya tergolong miskin, kini beralih rupa menjadi desa yang amat maju dengan segudang prestasi yang telah diraih. Desa Cerdas, Desa Digital!

#SohibDigital, Mari bersama majukan Desa mu bersama Smart Village Nusantara!

Candi Tertinggi Yogyakarta terletak di Desa Wisata Sambirejo 

Siapa yang tidak mengenal desa wisata yang tak asing di telinga warga Indonesia bahkan turis-turis luar negeri yang silih berganti berdatangan. Desa yang terletak di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta ini sangat tersohor dengan keindahan alam dan wisatanya. Keberadaannya tepat di angka 45mdpl dengan luas diperkirakan mencapai 14km².

Sejarah desa ini tidak terlepas dengan masa-masa penjajahan Belanda di Indonesia. Pasalnya, sempat ada persengketaan masyarakat sekitar dengan penjajah. Menilik asal muasal namanya yang terdiri dari Sambi, yang artinya sambi, sembari, atau nyambi dalam bahasa jawa, serta kata rejo yang bermakna sukses. Bisa dibilang, Sambirejo adalah kerja sembari menuju sukses. Seperti yang tersorot dari keunggulan-keunggulan desa Sambirejo membuatnya memiliki keunikan tersendiri, termasuk sebagai tempat berdirinya candi tertinggi di Yogyakarta.

Keunggulan desa ini tentu sangat terlihat dari segi peninggalan bersejarah maupun purbakala seperti Candi Ijo, Candi Barong, Candi Nigiri, Candi Dawung, Sumur Bandung dan peninggalan lainnya. Meskipun keunggulan ini belum sepenuhnya mendukung perekonomian daerah Sambirejo, nyatanya banyak wisata-wisata yang selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan setiap tahun. Beberapa wisata yang ada di desa Sambirejo, antara lain:

1.      Wisata Taman Tebing Breksi, wisata yang menyuguhkan pemandangan Yogyakarta dari ketinggian 200meter di atas permukaan laut.

2.      Watu Tapak, salah satu wisata yang menyediakan tempat berkemah untu pelajar, keluarga, pasangan, maupun perkumpulan reuni dengan teman sekolah.

3.      Watu Langit Yogya Coffe adalah tempat makan atau ala resto yang ada di Mlakan, kelurahan Sambirejo, bertepatan di jalan Tebing Breksi sekitar 1km di atas Candi Ijo. Sehingga ketika menuju restoran ini, wisatawan melewati 2 wisata. Tempat ini buka setiap hari pukul 10.00-21.00, kecuali hari Senin. Menu berkisar 3000-30.000 bisa makan berat dengan sistem prasmanan, ngemil, maupun ngopi sembari mengobrol menikmati pemandangan.

4.      Candi ijo adalah candi tertinggi di Yogyakarta yang dibangun di abad ke-9, yang terletak di sebuah bukit tinggi dengan ketinggian 410M di atas permukaan laut. Bukit tersebut dikenal dengan bukit hijau atau gumuk ijo. Karena ketinggiannya, maka wisata ini bisa menikmati dua hal sekaligus yaitu candi-candi yang ada di dataran tinggi dan pemandangan berupa pertanian dengan kemiringan curam. Meskipun bukan daerah yang subur, pemandangan di sekitar candi ijo sangat cocok dijadikan tempat wisata.

5.      Candi Barong dan panorama bukit. Candi Barong terletak di Dusun Candisari, perbukitan kapur, sawah tadah hujan, dan tanah yang relatif kurang subur dengan ketinggian 199,27mdpl. Keindahan wisata ini tidak bisa diragukan lagi.

Candi Tertinggi

Dengan berbagai keunggulan, keindahan, dan peninggalan sejarahnya yang berpadu kental dan menakjubkan, desa Sambirejo dinobatkan sebagai desa yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi Digital Heritage Village. Tertarik untuk melakukan pengembangan desa wisata desa digital? Mari bergabung dan wujudkan Desa Anda menjadi Desa Cerdas Desa Digital bersama Smart Village Nusantara! 

Perjalanan Smart Village Nusantara Telkom Indonesia dalam Membangun Desa Digital

Smart City Telkom

Smart Village Nusantara (SVN) merupakan program inisiatif Telkom untuk mewujudkan desa yang mandiri dan produktif dengan menghubungkan setiap entitas yang terdapat di desa ke dalam sebuah ekosistem digital. Ini dilakukan guna pengembangan dan peningkatan kualitas pemerintahan, pelayanan, dan ekonomi Desa. SVN merupakan pengimplementasian Smart City Telkom Indonesia dalam lingkup desa. SVN mengadopsi pendekatan Smart City sesuai dengan kondisi, kebutuhan dan permasalahan desa. Hal ini juga menjadi salah satu faktor pendukung adanya penggunaan aspek digital dalam keseharian penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kehidupan masyarakat desa, khususnya pada aspek tata kelola, tata niaga, dan tata sosial desa.

Dalam proses implementasi program SVN, Telkom Indonesia melewati beberapa langkah dalam mewujudkan turunan dari program Smart City ini. Berikut adalah perjalanan perwujudan Smart Village Nusantara:

Smart Village Nusantara

Melalui perjalanan tersebut, SVN kemudian meluncurkan Desa Piloting dan Real Living Lab. Yang hal tersebut menjadi tolak ukur desa untuk mengembangkan ekosistem digital desa. Fase pertama Desa Piloting SVN merupakan Desa Pangandaran dan Kemuning pada 1 Oktober 2020. Fase dua pada 1 Januari 2021 di Desa Palasari, Desa Sambirejo, dan Desa Ranupani. Ekosistem SVN kemudian dibentuk untuk memulai desa digital melalui penyediaan akses internet dan infrastruktur desa. Kemudian, dilanjutkan oleh penggunaan aspek digital dalam kebutuhan sehari-hari baik dalam tata pemerintahan, tata ekonomi, maupun tata sosial sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa. Tertarik untuk melakukan transformasi desa dalam genggaman anda? Mari bergabung dan wujudkan Desa Anda menjadi Desa Cerdas bersama Smart Village Nusantara!

Ekosistem Digitalisasi Desa bersama Smart Village Nusantara Telkom Indonesia

Kehadiran revolusi industri 4.0 merupakan salah satu dampak positif dari perkembangan teknologi yang semakin maju khususnya dalam pembangunan negara. Namun, ditemukan suatu tantangan yang menjadi hambatan tersendiri yaitu kesenjangan pembangunan di beberapa daerah tertentu, termasuk desa. Oleh karena itu, desa digital hadir sebagai salah satu program untuk mengurangi kesenjangan arus informasi yang terjadi di desa. Desa yang maju, merupakan desa yang mampu mandiri dalam berbagai aspek, baik dari aspek ekonomi maupun aspek pemerintahannya. Oleh karena itu, sejalan dengan UU No.6 Tahun 2014 Tentang Desa yang memiliki sinergi dengan program Nawa Cita memberikan peluang untuk bersinergi dalam membangun dan memajukan desa (Kurniawan, 2015:48).

Melihat adanya gap antara pembangunan dan sistem teknologi, Telkom Indonesia berinisiatif untuk mengambil langkah dalam membangun Smart Village Nusantara. Kemudian menjadi mitra utama pemerintah untuk menghubungkan desa agar dapat terhubung secara digital, khususnya dalam hal pelayanan pemerintahan desa. Smart Village Nusantara merupakan program Inisiatif Telkom untuk mewujudkan desa yang Mandiri dan Produktif. SVN menghubungkan setiap entitas yang terdapat di desa ke dalam sebuah ekosistem digital untuk pengembangan dan peningkatan kualitas Pemerintahan, Pelayanan dan Ekonomi Desa. SVN menawarkan beragam produk yang dapat membuat desa unggul dan maju, yaitu:

  1. Smart Government: akses ke semua layanan untuk proses administrasi dan pelayanan publik yang lebih efisien
  2. Smart Economy: kemudahan akses untuk memasarkan berbagai produk unggulan desa
  3. Smart Society: kemudahan akses layanan sosial untuk meningkatkan kualitas warga desa

Hal ini sejalan dengan program yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi untuk membangun Indonesia dari desa yang menjadi agenda prioritas pembangunan nasional atau yang dikenal sebagai Nawa Cita. Melalui Smart Village Nusantara, Telkom hadir untuk membangun inisiatif yang membantu pemerintah Indonesia dalam mewujudkan desa yang mandiri dan produktif. SVN menghubungkan setiap entitas di desa ke dalam sebuah ekosistem digital untuk peningkatan kualitas pelayanan pemerintahan, kesejahteraan, dan kualitas hidup masyarakat desa. Tertarik untuk melakukan transformasi desa dalam genggaman anda? Mari bergabung dan wujudkan Desa Anda menjadi Desa Cerdas bersama SVN!

Baca juga artikel lainnya Perjalanan Smart Village Nusantara Telkom Indonesia dalam Membangun Desa Digital

Usaha Pendampingan UMKM dalam Transformasi Desa Digital

Usaha Mikro Kecil dan Menengan (UMKM) dapat dikatakan sebagai salah satu penggerak perekonomian di desa. Hal ini menjadi perhatian Smart Village Nusantara untuk terus mendukung transformasi digitalisasi desa melalui pendampingan. Pendampingan yang diberikan tidak hanya untuk peningkatan ekonomi desa, namun juga terhadap aspek lain yang menjadi perhatian saat melakukan transformasi. Pendampingan UMKM yang diberikan yakni berupa treatment yang difokuskan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam berbagai aspek, salah satunya aspek smart economy.

Pendampingan UMKM

Salah satu program pendampingan yang berikan oleh SVN adalah pendampingan untuk meningkatkan kapasitas UMKM. Pendampingan ini berfokus untuk meningkatkan transaksi dan omset penjualan UMKM melalui reward yang diberikan dengan melakukan pencatatan transaksi secara digital, sehingga baik UMKM maupun desa dapat mengetahui uang yang berputar di desa. Salah satu program pendampingan yang sudah dilakukan yakni di kelima desa piloting SVN, dan berhasil meningkatkan omset sebesar Rp1,1M selama 1 bulan.

Lomba UMKM

Selain pendampingan pada UMKM, SVN juga melakukan treatment pendampingan kepada talent kreatif di desa dengan mengadakan kompetisi pelatihan photography dan videography, serta kompetisi untuk mengumpulkan karya orisinil foto dan video dengan tema khas utama desa masing-masing. Dari kompetisi ini, didapat 46 karya orisinil dari talenta terbaik di desa.

Dengan adanya program ini, diharapkan partisipan dapat terus meningkat untuk bersama-sama membangun Desa Digital. Mari bergabung dan wujudkan Desa Anda menjadi Desa Cerdas bersama SVN!

Telkom Living Lab Smart City Nusantara
Jl. Gunung Sahari Raya No.53, Jakarta Pusat
Living Lab Smart City Nusantara
 
© 2020, Smart Village Nusantara. Hak Cipta Dilindungi