5 Desa Pertama di Indonesia yang Menjadi Pilot Project Transformasi Desa Digital Smart Village Nusantara

Sebagai solusi layanan digital dalam menata pelayanan desa di Indonesia, sejumlah desa di Indonesia telah merasakan manfaat dari program transformasi digital Smart Village Nusantara (SVN). Beberapa desa ini disebut sebagai piloting project dari SVN dan menjadi desa percontohan bagi desa lain yang ingin melakukan digitalisasi pelayanan dalam aplikasi desa digital.

Sejumlah desa yang memakai solusi SVN desa bahkan telah meraih beberapa penghargaan baik dari pemerintah maupun pihak swasta. Berikut adalah lima desa peraih gelar piloting project desa SVN di Indonesia:

  1. Desa Kemuning 

Desa Kemuning adalah sebuah desa yang terletak di lereng Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar. Desa Kemuning memiliki potensi hasil bumi yang sangat melimpah. Selain itu, dengan kekayaan alam yang indah desa tersebut menjadi salah satu destinasi desa wisata di Provinsi Jawa Tengah.

Setelah mengimplementasikan solusi SVN untuk pelayanan desa mereka, Desa Kemuning telah berhasil meraih beberapa penghargaan. Salah satunya adalah Anugerah BCA Award atas Juara Pertama Desa Wisata Digital. 

  1. Desa Pangandaran 

Desa Pangandaran merupakan desa yang letak geografisnya paling mudah diingat karena berada di kawasan Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat.

Desa Pangandaran kemudian terpilih sebagai salah satu piloting project Smart Village Nusantara Telkom Indonesia. Di desa ini juga terdapat Command Center SVN yang mempermudah pelayanan tata kelola Desa Pangandaran.

  1. Desa Ranupani

Desa Ranupani merupakan Desa yang terletak di Lumajang, Jawa Timur dan merupakan salah satu piloting project dari SVN. Desa Ranupani terkenal dengan salah satu desa tertinggi di indonesia, karena merupakan bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Melalui implementasi solusi layanan SVN, Desa Ranupani telah menjadi salah satu success story dari piloting project SVN. Salah satu penghargaan yang telah diraih adalah Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) pada tahun 2021 lalu.

  1. Desa Sambirejo

Desa Sambirejo merupakan desa yang terletak di salah satu daerah wisata yaitu Sleman, Yogyakarta. Salah satu tempat wisata yang dapat ditemukan di desa ini adalah Taman Wisata Tebing Breksi yang diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X pada tahun 2015 lalu.

Bersama dengan SVN, Desa Sambirejo telah meraih beberapa penghargaan salah satunya adalah Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 yaitu Juara 5 pada Kategori Desa Wisata Maju.

  1. Desa Palasari 

Desa Palasari merupakan desa yang terletak di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Selain terletak di dataran tinggi yang terkenal akan Panen Raya Cabai Merah. Desa Palasari memiliki reputasi sebagai desa yang memiliki BUMDES dengan kemajuan yang cukup besar berkat kerjasama dengan Tokopedia, Bank BJB, dan implementasi solusi pelayanan SVN.

Melalui implementasi SVN di  Desa Palasari, desa ini terus berkembang menjadi salah satu desa dengan pelayanan digital yang maju khususnya di area Jawa Barat. 

Lima Desa Piloting dari Smart Village Nusantara Telkom Indonesia ini telah menjadi percontohan desa cerdas dan desa digital. Selain menjadi percontohan project dalam SVN, lima desa tersebut juga merupakan acuan bagi desa digital lain di seluruh Indonesia.

Ingin desa anda ikut menjadi Desa Piloting kami? Yuk gabung bersama Smart Village Nusantara, Aplikasi Desa Digital!

PT TELKOM INDONESIA : DESA KEMUNING KARANGANYAR AKAN JADI PILOT PROJECT SMART VILLAGE

Smart Village

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar bekerja sama dengan PT Telkom untuk menjadikan Desa Kemuning sebagai pilot project Smart Village Nusantara (SVN).

Desa Kemuning merupakan salah satu desa yang berada di Kabupaten Karanganyar, dengan jumlah penduduk sekitar 6.000+ jiwa. Desa Kemuning saat ini sedang giat-giatnya dalam mengimplementasikan teknologi dan membangun desa digital. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengimplementasikan aplikasi desa.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengatakan, program ini merupakan pemanfaatan teknologi dalam aktivitas pemerintahan desa. Terkait akses pelayanan publik, potensi desa, dan data-data mengenai desa dapat diakses oleh masyarakat melalui aplikasi.

Sambungnya, melalui aplikasi ini masyarakat juga dapat berperan aktif terkait pengawasan jalannya pemerintahan desa. Semisal dalam upaya pengentasan kemiskinan, masyarakat sekitar bisa ikut mengawasi apakah yang bersangkutan layak dikategorikan sebagai warga miskin.

“Sehingga tidak ada alasan bagi siapapun yang membutuhkan pelayanan publik harus bertemu dengan kepala desa,” katanya kepada wartawan, Jumat (3/1/2020).

Manager Goverment Enterprice Telkom Solo, Achmad Yusuf Zen mengatakan, dalam program smart village terdapat tiga pilar yakni smart governance, smart economy dan smart society.

“Aplikasinya nanti ada di masing-masing smartphone milik warga, nantinya terhubung ke dash board (pusat kontrol) di desa kemudian terhubung ke kecamatan dan kabupaten,” ujarnya.

Adapun implementasi dari aplikasi desa milik SVN di Desa Kemuning direncanakan akan dimulai pada Februari-Maret 2020.

Dengan adanya solusi desa digital SVN, harapannya masyarakat Desa Kemuning dapat dengan mudah mengakses informasi dan pelayanan publik. Desa Kemuning juga diharapkan dapat dengan mudah mengajukan pengaduan secara online. Aplikasi desa SVN pun membantu pemerintah desa untuk memantau kebutuhan masyarakat dan dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat. Diharapkan dengan implementasi aplikasi desa, Desa Kemuning dapat menjadi desa yang lebih maju dan berkembang dalam bidang teknologi dan pelayanan publik.

Baca juga berita lainnya: Membuka Masa Depan: Aplikasi Simpeldesa Dari Smart Village Nusantara Memberdayakan Sulawesi Tengah

Telkom Living Lab Smart City Nusantara
Jl. Gunung Sahari Raya No.53, Jakarta Pusat
Living Lab Smart City Nusantara
 
© 2020, Smart Village Nusantara. Hak Cipta Dilindungi