Membuka Masa Depan: Aplikasi Simpeldesa Dari Smart Village Nusantara Memberdayakan Sulawesi Tengah

Kab. Banggai – Dalam upaya implementasi layanan Smart Village Nusantara: Simpeldesa di Sulawesi Tengah, diadakan forum diskusi dan pengenalan layanan SVN: Simpeldesa. Acara yang berlangsung pada Kamis (13/07/203) di Kantor DPMD Kab. Banggai ini menjadi momen bersejarah dalam perjalanan digitalisasi desa di Sulawesi Tengah.

Agenda pemaparan layanan SVN: Simpeldesa dihadiri langsung oleh Sekdis PMD Kabupaten Banggai, Duta Digital Kabupaten Banggai, Kepala Desa Kabupaten Banggai, Sekdes Kabupaten Banggai, dan para perangkat desa. Semua hadir dengan semangat yang tinggi untuk mengetahui lebih lanjut mengenai layanan digital untuk desa.

Smart Village Nusantara_Kabupaten Banggai_Sulawesi Tengah
Potret Desa Digital Sulawesi Tengah; Inisiasi Desa Digital bersama Smart Village Nusantara

Salah satu yang sorotan dari acara ini adalah pemaparan dan demonstrasi produk layanan Smart Village Nusantara yaitu Aplikasi Simpeldesa. SVN Telkom menunjukkan penerapan produk layanan SVN: Simpeldesa dalam pemerintahan, ekonomi, dan juga tata kelola sosial. Selain itu, layanan Simpeldesa Integrated Platform (SIP) diperkenalkan sebagai cara revolusioner untuk mengintegrasikan berbagai data, yang akan digunakan Pemerintah Kabupaten sebagai dasar pengambilan keputusan.

Pemaparan yang dilakukan SVN Telkom, disambut dengan antusiasme dan minat yang besar oleh beberapa desa untuk segera mengadopsi layanan Simpeldesa. Duta Digital dan audiens dari berbagai desa menunjukan antusiasme yang tinggi terkait layanan Simpeldesa karena keterjangkauan dan kelengkapannya. Penawaran tersebut dianggap sebagai yang paling lengkap dan hemat biaya dibandingkan dengan alternatif lain. Apalagi, layanan aplikasi SVN: Simpeldesa sudah memenuhi pilar Smart Governance, Smart Economy, dan Smart Society yang diharapkan untuk mencapai kemajuan desa secara berkelanjutan.

Pemaparan layanan SVN: Simpeldesa di Kabupaten Banggai, menandai langkah signifikan menuju masa depan yang lebih cerah bagi desa-desa di Indonesia.

Smart Village Nusantara akan selalu hadir untuk mendigitalkan desa di seluruh Indonesia demi berbagai kemudahan dan kemajuan akses yang dapat dirasakan seluruh warga desa. Ingin desa Anda ikut menjadi Desa Cerdas dan Desa Digital? Mari bergabung dan wujudkan desamu menjadi Desa Cerdas dan Desa Digital bersama Smart Village Nusantara!

Perayaan Hari Jadi Ke-93 Sebagai Awal Mula Digitalisasi Desa di Kalurahan Patuk, Yogyakarta

Dalam rangka memperingati Hari Jadi Ke-93 Kalurahan Patuk, Smart Village Nusantara Telkom Indonesia ikut berpartisipasi dalam perayaan tersebut yang berlangsung di Pendopo Kantor Kalurahan Patuk pada Sabtu (13/05/2023). Acara ini turut dihadiri oleh Bupati Gunung Kidul, Sunaryanta, serta perwakilan jajaran dinas Pemkab Gunungkidul dan tokoh masyarakat setempat.

smart village nusantara

Perayaan ini menjadi momen yang istimewa dengan berbagai kegiatan menarik khas wilayah tersebut. Diantaranya yaitu kirab gunungan yang memamerkan makanan, hasil pertanian, dan kerajinan UMKM dari warga setempat. Warga Kalurahan Patuk dengan bangga berpartisipasi dalam memeriahkan acara ini dengan mengenakan pakaian adat dan menampilkan budaya tradisional khas daerah tersebut. Selain itu, juga dilakukan peresmian kantor pelayanan kalurahan serta peluncuran Batik Durian Kencono Rukmi, batik khas dari Kalurahan Patuk. Berbagai penampilan tarian dan kesenian turut menghibur peserta perayaan. Tidak hanya itu, dalam perayaan tersebut, SVN: Simpeldesa juga meluncurkan layanan digitalisasi desa di Kalurahan Patuk.

Sebelum peluncuran layanan, SVN Telkom Indonesia telah melakukan beberapa persiapan penting. Diantaranya termasuk sosialisasi penggunaan dashboard kepada pemerintah desa dan operator BUMDes terkait fitur smart economy. Harapannya, peluncuran layanan yang berlangsung saat perayaan penting di Kalurahan Patuk dapat memperkenalkan SVN: Simpeldesa kepada masyarakat secara luas. Selain itu, juga meningkatkan jumlah pengguna aktif di Kalurahan Patuk.

smart village nusantara

Peluncuran layanan SVN: Simpeldesa diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam upaya digitalisasi desa dan meningkatkan pelayanan publik di Kalurahan Patuk. Dengan menggunakan SVN: Simpeldesa, desa di seluruh Indonesia memiliki akses ke teknologi dan informasi yang dapat meningkatkan efisiensi administrasi, pemberdayaan masyarakat, dan pembangunan ekonomi.

Smart Village Nusantara akan terus hadir untuk mendukung seluruh desa dalam upaya meningkatkan dan memperluas digitalisasi desa di Indonesia. Bergabunglah bersama kami dan wujudkan desamu menjadi Desa Cerdas dan Desa Digital bersama Smart Village Nusantara!

HUT UU Desa ke-9: Membangun Desa Menjadi Garda Terdepan

Jakarta – Dalam rangka memperingati HUT UU Desa ke-9, SVN: Simpeldesa Telkom Indonesia turut hadir dan aktif berpartisipasi dalam menampilkan showcase solusi digitalisasi desa kepada para peserta beserta jajaran aparat desa yang menghadiri acara tersebut.

Acara tersebut dihadiri tiga organisasi besar desa yakni APDESI, ABPEDNAS, dan DPN PPI serta sejumlah KADES diberbagai provinsi di Indonesia. Acara tersebut diselenggarakan di Kompleks Gelora Bung Karno pada Minggu, 19 Maret 2023 lalu.

Ketua Dewan Pembina BPIP, Megawati Soekarnoputri turut hadir dan memberikan arahan kepada para peserta. Ibunda Ketua DPR RI Puan Maharani itu, duduk di bagian tengah pada jajaran kursi paling depan di atas panggung yang diapit oleh sejumlah petinggi negara.

Melalui pidatonya Megawati menekankan bahwa para kepala desa dan aparat desa harus mempertimbangkan musyawarah mufakat guna memahami propaganda yang kerap digunakan untuk menekan pihak tertentu saat ini tidak lagi bisa diterapkan. Menurutnya, Pancasila memberikan panduan agar dilakukan musyawarah mufakat

“Namun, jangan selalu desa dimarginalkan. Bukan hanya perkotaan yang harus dibangun. Di desa harus menjadi garda terdepan sekarang. Tidak lagi orang berpikir, ‘mari kita ke kota’. Tidak lagi orang mengais ke kota, tetapi harus turun dan lari ke desa,” ujar Surta Wijaya selaku Ketua Umum APDESI. Selain jajaran aparat desa, masyarakat desa juga harus berpartisipasi dalam mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi untuk mewujudkan desa digital, sehingga tidak menimbulkan perbedaan stigma antara desa dan kota.

Melalui pameran solusi digitalisasi desa ini, SVN: Simpeldesa berhasil memperkenalkan aplikasi desa digital SVN kepada KADES yang mengikuti acara tersebut. Sosialisasi tersebut dilakukan baik dengan pemaparan produk-produk SVN, demo, dan juga pembagian brosur kepada Kepala Desa. Harapannya, Smart Village Nusantara dapat menjadi solusi bagi pemerintah daerah dalam meningkatkan pelayanan dan memperluas digitalisasi masyarakat desa di Indonesia.

Mari bergabung dan wujudkan desamu menjadi Desa Cerdas dan Desa Digital bersama Smart Village Nusantara!

Menuju 1000 Desa di Kabupaten Bintan & Lingga, Pak Bupati Membentuk Sektor Khusus untuk Digitalisasi

Sosialisasi layanan SVN

Smart Village Nusantara – Telkom Indonesia melakukan sosialisasi layanan Smart Village Nusantara (SVN) ke Kabupaten Bintan dan Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau, pada Rabu – Jumat (25 – 27/01/2023). 

Agenda yang dihadiri oleh jajaran Bupati Kabupaten Bintan, Kepala Bidang Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bintan, Kepala Dinas Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bintan, dan Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Lingga beserta jajarannya dilakukan untuk memaparkan produk dan layanan SVN guna menunjang tata kelola pemerintah, tata kelola sosial, dan tata kelola ekonomi. Dalam kesempatan kali ini juga dijelaskan mengenai cerita keberhasilan dari penerapan produk dan layanan SVN di berbagai desa yang telah menggunakan layanan SVN.

Pada hasil diskusi, DPMD Kabupaten Bintan sepakat untuk melakukan studi tiru ke Jakarta dan Bandung dalam rangka memahami lebih lanjut terkait implementasi layanan SVN. Serta akan dibuat Surat Perjanjian Kerjasama antara Witel Kepulauan Riau dan Assosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Bintan. Sementara itu, M. Nizar selaku Bupati Kabupaten Lingga tertarik dengan produk dan layanan SVN untuk membantu memudahkan segala aktivitas dan menunjuk Dinas Kominfo sebagai lead sector untuk proses implementasinya.

Dengan adanya agenda ini, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman pihak pemerintah terkait mengenai pentingnya kegiatan digitalisasi. Selanjutnya, pihak pemerintah yang hadir berharap produk dan layanan SVN dapat dijadikan prioritas bagi desa untuk melayani warga desa serta memberikan kontribusi kepada Indeks Desa Membangun (IDM) di Kabupaten Bintan dan Kabupaten Lingga.
Smart Village Nusantara akan terus berusaha hadir untuk mendampingi seluruh desa dalam upaya meningkatkan dan memperluas digitalisasi desa di Indonesia melalui sosialisasi layanan Smart Village Nusantara. Mari bergabung dan wujudkan desamu menjadi Desa Cerdas dan Desa Digital bersama Smart Village Nusantara!

Aplikasi Desa Digital SVN Hadir di Rote Ndao NTT

Desa Wisata Digital
Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur

Smart Village Nusantara – Telkom Indonesia mengunjungi Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur pada Rabu (11/01/2023) untuk melakukan site visit dan implementasi solusi loket digital, yaitu Tamaska Loket Desa. Kegiatan ini dilakukan di dua desa yang terpilih menjadi pilot project desa wisata digital Kabupaten Rote Ndao, yaitu Desa Kolobolon dan Desa Baadale.

Kunjungan ini dihadiri oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Kabid Promosi dan Kabid Kelembagaan Dinas Pariwisata Kab. Rote Ndao, Kepala Desa Kolobolon, Kepala Desa Baadale, BUMDes, Tim Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata), dan Tim Pengelola Pantai Tiang Bendera.

Rote Ndao
Sosialisasi Loket Digital di Kab. Rote Ndao

Oh iya Sohib Digital, kunjungan ini membahas implementasi aplikasi desa digital milik SVN untuk desa wisata dalam mempermudah sistem pengelolaan tiket pada objek wisata di kedua desa tersebut. Wisata tersebut yaitu Wisata Air Terjun Oefamba di Desa Kolobolon dan Pantai Tiang Bendera di Desa Baadale. Simak detail mengenai kedua wisata tersebut di bawah ini, yuk!

Air Terjun Oefamba
Keindahan Air Terjun Oefamba di Desa Kolobolon, Kec. Lobalain, Kab. Rote Ndao

Air Terjun Oefamba, Desa Kolobolon

Pengunjung wisata Air Terjun Oefamba tidak hanya wisatawan lokal saja, tetapi juga wisatawan mancanegara. Wah keren banget, ya! Sebelum memasuki objek wisata ini, pengunjung akan menemukan 1 pintu loket dengan 2 petugas loket yang berjaga.

Tiket masuk dan tiket parkir kendaraan pun terbilang cukup murah, untuk harga tiket parkir kendaraan roda 2 sebesar Rp2.000 dan untuk kendaraan roda 4 sebesar Rp5.000. Sedangkan, untuk harga tiket masuk dikenakan biaya sebesar Rp2.000 untuk kategori pengunjung dewasa dan Rp1.000 untuk kategori pengunjung anak-anak. Pemandangan di sekitar air terjun juga sangat menarik, Sohib Digital. Pesona air jernih dibalutkan hijaunya pepohonan yang sejuk, dapat memanjakan mata kamu saat mengunjunginya. 

Pantai Tiang Bendera
SVN Telkom mengunjungi Pantai Tiang Bendera
Desa Wisata Digital
Pantai Tiang Bendera di Desa Baadale, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao

Pantai Tiang Bendera, Desa Baadale

Objek wisata Pantai Tiang Bendera merupakan destinasi yang tepat untuk menikmati matahari terbenam di Kabupaten Rote Ndao. Objek wisata ini menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal sekaligus mancanegara. Rata-rata pengunjung yang datang ke pantai dalam seharinya mencapai 40 orang.

Tiket masuk dan tiket parkir kendaraan yang mengunjungi pantai pun terbilang cukup murah. Untuk harga tiket parkir kendaraan roda 2 sebesar Rp1.000 dan untuk kendaraan roda 4 sebesar Rp5.000. Sedangkan, untuk harga tiket masuk dikenakan biaya sebesar Rp3.000 untuk kategori pengunjung dewasa dan Rp2.000 untuk kategori pengunjung anak-anak.

Kemudian, untuk tiket masuk toilet dikenakan biaya sebesar Rp3.000. Tidak ada perbedaan harga tiket masuk saat hari kerja maupun hari libur. Pemandangan di sekitar pantai juga tidak kalah menarik, Sohib Digital. Dijamin mata kamu akan dimanjakan dengan batu karang yang sangat mempesona!

Dalam rangka optimalisasi pengelolaan dan pemanfaatan aset di lingkup desa, SVN turut membantu perwujudan desa wisata digital di Kabupaten Rote Ndao dengan solusi loket digital. Kedepannya, objek wisata akan terus terdigitalisasi seiring berkembangnya zaman. 

Adanya kegiatan ini merupakan kerja sama yang dilakukan oleh Smart Village Nusantara dengan Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi untuk mendukung perkembangan digitalisasi desa di Indonesia.

Oleh karena itu, diharapkan dari kerja sama yang terjalin dapat memperluas pemanfaatan teknologi digital dalam pengelolaan, pemasaran, dan pengembangan digitalisasi desa dalam sektor pariwisata maupun sektor lainnya. Selain itu, diharapkan agar nantinya hasil dari penerapan digitalisasi desa dapat berdampak bagi desa dan seluruh warga desa.

Nah, Sohib Digital tertarik untuk menjadikan desa kamu menjadi desa wisata digital? Mari bergabung dan wujudkan desamu menjadi Desa Cerdas dan Desa Digital bersama Smart Village Nusantara!

Kunjungan Bupati Kabupaten Seluma, Bengkulu dan jajaran di Smart City Navigator dan Dinas Kominfo

Smart City Navigator
Kunjungan Bupati Kabupaten Seluma, Bengkulu dan jajaran di Smart City Navigator dan Dinas Kominfo di Graha Merah Putih, Jakarta

Tribe Smart Village & Community – Telkom Indonesia menghadiri kunjungan Bupati Kabupaten Seluma, Bengkulu di Smart City Navigator Jakarta, pada Kamis (19/01/2023). Kegiatan ini sebagai salah satu bentuk mendukung proses digitalisasi yang menyeluruh di Indonesia. 

Acara yang dihadiri oleh Bupati Kabupaten Seluma, Bengkulu dan Dinas Kominfo beserta jajarannya dilakukan untuk memaparkan layanan serta diskusi terkait produk-produk Smart City dan Smart Village yang dapat mempermudah sistem pemerintahan. Selain itu, sesi diskusi kali ini menjadi ajang untuk saling bersilaturahmi antara pihak Telkom Indonesia dan pihak pemerintah untuk berbagai kerja sama kedepannya.

“Smart City Nusantara merupakan suatu inovasi kota pintar yang memudahkan semua sistem pelayanan dan penginputan data di daerah,” ujar Harun Triyantoro, Squad Leader SCN-Hub pada kesempatan kali ini. Diharapkan dengan hadirnya Smart City Nusantara dapat menjadi solusi bagi pemerintah daerah dalam meningkatkan pelayanan bagi masyarakat.

Adapun beberapa layanan produk-produk Smart City dan Smart Village yaitu Simpeldesa, OCA (Omni Communication Assistant), Netmonk, dan Finnet. Berbagai produk dan  layanan yang disediakan selalu mengutamakan kemudahan seiring perkembangan digital dan teknologi. 

Smart Village Nusantara akan terus berusaha hadir untuk mendampingi seluruh desa dalam upaya meningkatkan dan memperluas digitalisasi desa di Indonesia. Mari bergabung dan wujudkan desamu menjadi Desa Cerdas dan Desa Digital bersama Smart Village Nusantara!

Desa Bubuy Bulan, Desa Ciburuy dengan Berbagai Cerita

Desa Digital

Sohib digital, tahu gak sih, kalau lagu Bubuy Bulan liriknya diambil dari salah satu desa yang terletak di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat? Yap, desa tersebut merupakan Desa Ciburuy yang merupakan salah satu desa digital Smart Village Nusantara (SVN), loh!

Kenalin, namanya Situ Ciburuy,merupakan salah satu ikon wisata Jawa Barat yang diabadikan pada lagu daerah, yaitu Bubuy Bulan. Dahulu situ ini tercemar dan sempat dilupakan oleh masyarakat. Kini Situ Ciburuy menjadi lebih indah dan tertata rapi setelah direvitalisasi.

Situ Ciburuy terletak di Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan memiliki luas 14 hektare dengan daya tampung air mencapai 1,2 juta meter kubik. 

Ada beberapa fakta mengenai Situ Ciburuy yang banyak belum diketahui oleh masyarakat, simak faktanya di bawah ini;

Tercemar Limbah Industri

Situ Ciburuy, laukna hese dipancing~

Lirik lagu Bubuy Bulan ini ternyata memiliki relevansi dengan cerminan realita kondisi Situ Ciburuy. Dibalik pamornya sebagai objek wisata, ternyata beberapa tahun lalu banyak pabrik yang mulai membuang limbah ke situ ini. Akibatnya, pencemaran limbah mengganggu ekosistem sehingga banyak ikan-ikan yang mati mengambang karena mabuk akibat limbah. Bahkan, limbah dari pabrik turut mencemari air sumur yang dipakai warga untuk beraktivitas. Saat itu, Situ Ciburuy yang terkenal oleh kebersihannya menjadi kumuh dan bau hingga tidak lagi menarik bagi wisatawan.

Situ Ciburuy Dahulu Kala

Koran De Preanger-bode tanggal 17 November 1909 mungkin merupakan koran pertama yang menyebutkan tentang keberadaan danau Tjiboeroej (Ciburuy) di dekat Padalarang. Koran ini bercerita tentang kondisi danau yang dahulu terkenal indah dengan air yang jernih dan pada saat itu tertutup tumbuhan air hampir di seluruh permukaannya. Harian Bataviaasch Nieuwsblad tanggal 30 Januari 1929 juga menceritakan tentang keramaian di Situ Tjiboeroej yang selalu terjadi sekali dalam setahun dimana masyarakat berbondong-bondong datang hanya untuk menangkap ikan.

Festival Memancing Zaman Kolonial

Festival ini dikenal dengan banyak julukan. Koran De Koerier (18-11-1929) menyebutnya sebagai Festival Memancing, sedangkan koran Bataviaasch Nieuwsblad (19-11-1929) menyebutnya sebagai Festival Nelayan. Festival memancing ini dilakukan setahun sekali, biasanya diselenggarakan selama satu bulan penuh. Sepanjang festival, Harian Bataviaasch Nieuwsblad menceritakan ada ribuan orang mendatangi Danau Tjiboeroej untuk menangkap ikan. Ada bermacam-macam ikan di danau tersebut seperti ikan mas, laweti, tambakan, dan gurame.

Selama masa penjajahan, festival ikan terus berlangsung di Danau Tjiboeroej, tetapi belum ditemukan catatan mengenai kelangsungan festival tahunan danau tersebut di zaman pendudukan Jepang. Namun, di era kemerdekaan Indonesia festival itu masih dilakukan.

Program Revitalisasi Situ Ciburuy

Pada tahun 2019, Pemerintah Provinsi Jawa Barat meluncurkan program Revitalisasi Situ Ciburuy dalam rangka upaya menyelamatkan kesehatan danau. Revitalisasi Situ Ciburuy berfokus untuk meningkatkan fungsi irigasi, penyediaan air baku, dan fungsi rekreasi. Kini objek wisata ini menjadi begitu indah dengan air danau jernih yang dikelilingi oleh pepohonan. Diharapkan dengan adanya program revitalisasi, Situ Ciburuy kembali menjadi rest area favorit pelaku perjalanan. Selain dapat menjadi tempat singgah untuk melepas lelah, tempat ini juga menawarkan berbagai produk UMKM dan kuliner khas Bandung Barat.

“Situ ini bisa kembali lagi menjadi rest area untuk pelaku perjalanan, berhentilah dulu karena di sini ada kegiatan jual beli barang dari produk UMKM kebanggaan KBB, juga kulinernya yang khas sambil melihat situ yang kini sudah representatif,” ujar Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat. 

Berkat keindahan alam Situ Ciburuy serta peninggalan sejarahnya, Desa Ciburuy kini menjadi salah satu desa piloting SVN. Semenjak menggunakan solusi SVN, Desa Ciburuy semakin maju dalam segi pelayanan administrasi, pengembangan ekonomi desa dan peningkatan kualitas masyarakat desa. Desa ini bahkan sering mendapat kunjungan untuk lebih memahami ekosistem desa, dari instansi pemerintah daerah maupun kementerian, seperti kunjungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dan instansi lainnya. Selain itu, Desa Ciburuy menjadi Desa Digital dengan pertumbuhan digitalisasi tercepat dan menjadi desa percontohan di Bandung Barat.

Apakah Sohib Digital tertarik untuk melakukan pengembangan desa wisata digital? Mari bergabung dan wujudkan desa Anda menjadi Desa Cerdas dan Desa Digital bersama Smart Village Nusantara!

Sinar dari Desa Terpencil Sambirejo

#SohibDigital pernah dengar kisah suatu desa yang dulunya terpuruk sebagai wilayah miskin dan saat ini menjadi desa yang memiliki segudang potensi ekonomi? Nah, hal itu dialami oleh Desa Sambirejo yang terletak di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman.

Wajar memang, letak desa yang terpencil sekaligus kondisi lahan yang kurang subur menjadi penyebab Desa Sambirejo kurang diperhatikan oleh masyarakat maupun pemerintah. Tapi, jika kalian sekarang ke sana, semua telah berubah. Warga telah menemukan nilai ekonomi yang ada di daerahnya bahkan menggarapnya dengan sangat optimal. Sebelumnya, warga hanya memanfaatkan kekayaan alam dengan menambang batu alam. Semenjak operasi penambangan dihentikan, jenis usaha dan profesi baru mulai bermunculan. Ini diakibatkan oleh meleknya warga sekitar pada warisan dan cagar budaya yang terpendam di tanah kelahiran mereka.

Batu alam yang ada di Sambirejo berkat dampak lahar dari gunung merapi tidak selalu tersedia. Seiring berjalannya waktu, batu-batu tersebut lama-kelamaan akan terkikis dan habis. Meskipun pengelolaan tambang batu alam sudah dimulai sejak zaman nenek moyang, akan tetapi warga tidak bisa menampik bahwa ketersediaanya terus menyusut.

Oleh karena itu warga Sambirejo memutar otak untuk beralih dan meninggalkan jejak artefak nenek moyangnya. Tetapi warga tetap mencari cara untuk bisa menghasilkan sesuatu yang ekonomis bagi masyarakat. Batu alam dikelola menjadi sebuah kerajinan yang menambah nilai jual dan hal tersebut juga membuat batu alam tidak akan cepat terkikis habis. Limbah yang dihasilkan dari pemotongan batu alam juga dapat dimanfaatkan menjadi pasir. Sehingga untuk pengrajin batu alam tidak akan ada dampak dari limbah yang digunakan.

sumber: travel kompas

Tidak berhenti disitu, warga membentuk batu alam dan menjadikannya sebuah destinasi wisata bernama Tebing Breksi. Destinasi wisata Tebing Breksi dari bekas penambangan batu alam ternyata memiliki panorama yang sangat indah. Hal ini berdampak sangat baik untuk warga sekitar jika dilihat dari peningkatan jumlah pengunjung yang berkunjung ke Tebing Breksi dari tahun ke tahun. Selain itu, Desa Sambirejo sedari dulu memiliki warisan sejarah seperti Candi Ijo, Candi Barong, Candi Nigiri, dan Candi Duwung, hingga Sumur Bandung.

Jangan heran jika destinasi tersebut bisa bersaing dengan destinasi lain sekitaran DI Yogyakarta seperti jalan Malioboro dan Candi Borobudur. Pasalnya warga dan jajaran pejabat daerah sangat antusias untuk mengembangkan bisnis pariwisata di desa Sambirejo. Desa Sambirejo mendapat dukungan dari Pemerintahan Daerah dan juga Investor. Contohnya semenjak mendapatkan juara sebagai desa BRIlian, Bank BRI dengan senang hati mendampingi warga untuk memajukan desanya. Pendampingan dilakukan melalui literasi bisnis yang mencakup peningkatan kapasitas manajerial, legalitas, budaya inovasi, pemahaman industri dan pasar, kepemimpinan, pola pikir jangka panjang, dan skala usaha serta diberikan support untuk para pelaku UMKM.

Direktur Jenderal Bina Pemerintah Desa Kementerian Dalam Negeri, Dr. Yusharto Huntoyungo, M.Pd pada tanggal 6 maret 2022, mendatangi Desa Sambirejo untuk melakukan peninjauan kembali proyek Desa Digital. Pada pembukaan acara, Dr. Yusharto Huntoyungo, M.Pd menyampaikan bahwa Kelurahan Sambirejo sudah memaksimalkan penataan infrastruktur tingkat desa terutama dalam hal digitalisasi.

Pada program yang didalangi Kemkominfo melalui Direktorat Layanan Aplikasi Informatika, Desa Sambirejo masuk sebagai salah satu desa yang diikutsertakan. Dengan begitu, operator dan pemerintahan Desa Sambirejo mendapat bimbingan teknis terkait layanan dan teknologi yang berbasis online/digital. Kini untuk mendapat informasi terkait Desa Sambirejo, siapapun bisa mengaksesnya dengan satu kali klik di laman portal Smart Village Nusantara. Selama ini, Desa Sambirejo telah mengoptimalkan digitalisasi bersama Smart Village Nusantara Telkom, diantaranya menggunakan aplikasi, website, dan media sosial.

Kemenparekraf juga ikut andil dalam membangun perkembangan Desa Sambirejo. Dengan mengadakan kegiatan Literasi Keuangan Desa Wisata, meningkatkan PDB Pariwisata, devisa, dan nilai ekspor. Melalui usaha parawisata dan ekonomi kreatif, penting menerapkan pengetahuan dalam mengelola keuangan desa wisata. 


Bangkit dari keterpurukan, tekad, dan usaha lainya yang dilakukan segenap warga Desa Sambirejo harus jadi tauladan untuk desa-desa lainnya. Selalu ada alternatif dari segala kebuntuan dan keterbatasan. Desa yang dulunya tergolong miskin, kini beralih rupa menjadi desa yang amat maju dengan segudang prestasi yang telah diraih. Desa Cerdas, Desa Digital!

#SohibDigital, Mari bersama majukan Desa mu bersama Smart Village Nusantara!

5 Desa Pertama di Indonesia yang Menjadi Pilot Project Transformasi Desa Digital Smart Village Nusantara

Sebagai solusi layanan digital dalam menata pelayanan desa di Indonesia, sejumlah desa di Indonesia telah merasakan manfaat dari program transformasi digital Smart Village Nusantara (SVN). Beberapa desa ini disebut sebagai piloting project dari SVN dan menjadi desa percontohan bagi desa lain yang ingin melakukan digitalisasi pelayanan dalam aplikasi desa digital.

Sejumlah desa yang memakai solusi SVN desa bahkan telah meraih beberapa penghargaan baik dari pemerintah maupun pihak swasta. Berikut adalah lima desa peraih gelar piloting project desa SVN di Indonesia:

  1. Desa Kemuning 

Desa Kemuning adalah sebuah desa yang terletak di lereng Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar. Desa Kemuning memiliki potensi hasil bumi yang sangat melimpah. Selain itu, dengan kekayaan alam yang indah desa tersebut menjadi salah satu destinasi desa wisata di Provinsi Jawa Tengah.

Setelah mengimplementasikan solusi SVN untuk pelayanan desa mereka, Desa Kemuning telah berhasil meraih beberapa penghargaan. Salah satunya adalah Anugerah BCA Award atas Juara Pertama Desa Wisata Digital. 

  1. Desa Pangandaran 

Desa Pangandaran merupakan desa yang letak geografisnya paling mudah diingat karena berada di kawasan Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat.

Desa Pangandaran kemudian terpilih sebagai salah satu piloting project Smart Village Nusantara Telkom Indonesia. Di desa ini juga terdapat Command Center SVN yang mempermudah pelayanan tata kelola Desa Pangandaran.

  1. Desa Ranupani

Desa Ranupani merupakan Desa yang terletak di Lumajang, Jawa Timur dan merupakan salah satu piloting project dari SVN. Desa Ranupani terkenal dengan salah satu desa tertinggi di indonesia, karena merupakan bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Melalui implementasi solusi layanan SVN, Desa Ranupani telah menjadi salah satu success story dari piloting project SVN. Salah satu penghargaan yang telah diraih adalah Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) pada tahun 2021 lalu.

  1. Desa Sambirejo

Desa Sambirejo merupakan desa yang terletak di salah satu daerah wisata yaitu Sleman, Yogyakarta. Salah satu tempat wisata yang dapat ditemukan di desa ini adalah Taman Wisata Tebing Breksi yang diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X pada tahun 2015 lalu.

Bersama dengan SVN, Desa Sambirejo telah meraih beberapa penghargaan salah satunya adalah Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 yaitu Juara 5 pada Kategori Desa Wisata Maju.

  1. Desa Palasari 

Desa Palasari merupakan desa yang terletak di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Selain terletak di dataran tinggi yang terkenal akan Panen Raya Cabai Merah. Desa Palasari memiliki reputasi sebagai desa yang memiliki BUMDES dengan kemajuan yang cukup besar berkat kerjasama dengan Tokopedia, Bank BJB, dan implementasi solusi pelayanan SVN.

Melalui implementasi SVN di  Desa Palasari, desa ini terus berkembang menjadi salah satu desa dengan pelayanan digital yang maju khususnya di area Jawa Barat. 

Lima Desa Piloting dari Smart Village Nusantara Telkom Indonesia ini telah menjadi percontohan desa cerdas dan desa digital. Selain menjadi percontohan project dalam SVN, lima desa tersebut juga merupakan acuan bagi desa digital lain di seluruh Indonesia.

Ingin desa anda ikut menjadi Desa Piloting kami? Yuk gabung bersama Smart Village Nusantara, Aplikasi Desa Digital!

PT TELKOM INDONESIA : DESA KEMUNING KARANGANYAR AKAN JADI PILOT PROJECT SMART VILLAGE

Smart Village

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar bekerja sama dengan PT Telkom untuk menjadikan Desa Kemuning sebagai pilot project Smart Village Nusantara (SVN).

Desa Kemuning merupakan salah satu desa yang berada di Kabupaten Karanganyar, dengan jumlah penduduk sekitar 6.000+ jiwa. Desa Kemuning saat ini sedang giat-giatnya dalam mengimplementasikan teknologi dan membangun desa digital. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengimplementasikan aplikasi desa.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengatakan, program ini merupakan pemanfaatan teknologi dalam aktivitas pemerintahan desa. Terkait akses pelayanan publik, potensi desa, dan data-data mengenai desa dapat diakses oleh masyarakat melalui aplikasi.

Sambungnya, melalui aplikasi ini masyarakat juga dapat berperan aktif terkait pengawasan jalannya pemerintahan desa. Semisal dalam upaya pengentasan kemiskinan, masyarakat sekitar bisa ikut mengawasi apakah yang bersangkutan layak dikategorikan sebagai warga miskin.

“Sehingga tidak ada alasan bagi siapapun yang membutuhkan pelayanan publik harus bertemu dengan kepala desa,” katanya kepada wartawan, Jumat (3/1/2020).

Manager Goverment Enterprice Telkom Solo, Achmad Yusuf Zen mengatakan, dalam program smart village terdapat tiga pilar yakni smart governance, smart economy dan smart society.

“Aplikasinya nanti ada di masing-masing smartphone milik warga, nantinya terhubung ke dash board (pusat kontrol) di desa kemudian terhubung ke kecamatan dan kabupaten,” ujarnya.

Adapun implementasi dari aplikasi desa milik SVN di Desa Kemuning direncanakan akan dimulai pada Februari-Maret 2020.

Dengan adanya solusi desa digital SVN, harapannya masyarakat Desa Kemuning dapat dengan mudah mengakses informasi dan pelayanan publik. Desa Kemuning juga diharapkan dapat dengan mudah mengajukan pengaduan secara online. Aplikasi desa SVN pun membantu pemerintah desa untuk memantau kebutuhan masyarakat dan dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat. Diharapkan dengan implementasi aplikasi desa, Desa Kemuning dapat menjadi desa yang lebih maju dan berkembang dalam bidang teknologi dan pelayanan publik.

Baca juga berita lainnya: Membuka Masa Depan: Aplikasi Simpeldesa Dari Smart Village Nusantara Memberdayakan Sulawesi Tengah

Telkom Living Lab Smart City Nusantara
Jl. Gunung Sahari Raya No.53, Jakarta Pusat
Living Lab Smart City Nusantara
 
© 2020, Smart Village Nusantara. Hak Cipta Dilindungi